Hari ini aku hampir lupa kalau aku harus nulis artikel selama 30 hari hehehhe, tapi untunglah aku ingat.
Hari ini aku membahas tentang melakukan hal yang kita takuti. Bukan maksudnya sesuatu yang ditakuti itu berbahaya tapi lebih kepada keraguan kita karena takut kurang baik, takut gagal, takut sama pendapat orang lain dan jenis takut lainnya. Padahal sesuatu itu sebenarnya sangat kita dambakan pengen banget gitu rasanya ngelakuinnya atau mencapainya. Tapi kadang bahkan gapernah memulai sama sekali karena rasa takut dan ragu yang ada dalam diri kita
Satu hal yang kusadari adalah ketika kita bisa berhasil di titik dimana kita berani melawan ketakutan itu, ada rasa puas, bangga dan rasa bahagia yang kita dapatkan. “Ternyata aku bisa ya, ternyata ga semenakutkan itu, ternyata aku bisa”. Ada perasaan semacam itu dalam hati. Ketika berada di titik itu aku menyadari kalau ada banyak ketakutan yang sebenarnya cuman ada dikepala dan kenyataanya tidak sama seperti yang aku bayangkan
Tapi sebagai manusia biasa, ketika aku harus menghadapi sesuatu yang baru, sesuatu yang tampaknya asing bagiku, perasaan takut untuk memulai, takut untuk mencoba tetap saja akan timbul. Seolah pola sebelumnya terulang kembali. Tetap saja ada rasa takut. Tetap saja ada rasa ragu untuk menghadapinya
Mungkin kalian pernah mengalami hal yang sama, menurutku itu sangat wajar. Itu bagian dari diri kita sebagai manusia. Mungkin ada begitu banyak hal yang mau kita lakukan, mau kita capai tapi nggak bisa bukan karena orang lain menghalangi dan menjatuhkan kita tapi karena kita membatasi diri dan tidak mau memulai.
Kalau aku boleh berbagi, aku pernah membaca sebuah buku yang berjudul “The FIve Second Rule”. Dalam buku itu membahasa tentang sebuah cara yang disebut dengan The FIve Second Rule.The FIve Second Rule dengan menghitung mundur 5 4 3 2 1 go. Cara ini bisa digunakan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah ketika kita merasa ragu. Contoh kecil, kita ragu mau menyapa teman lama tetapi dengan cara The FIve Second Rule, yaitu dengan menghitung mundur 5 4 3 2 1, lalu kita menyapa teman lama kemudian bisa menjalin hubungan yang lebih dekat atau bahkan mendapat sebuah kesempatan baru
Ketika tetap ragu dan tidak menyapa teman lama, kesempatan baru tersebut bisa saja tidak kita dapatkan karena ragu menyapa. Itu hanya contoh sederhana, bisa dibaca secara lebih lengkap di buku The FIve Second Rule. Cara ini merupakan cara yang efektif untuk mematahkan pemikiran-pemikiran dalam diri kita yang kadnag tanpa kita sadari membuat kita menjadi lemah dan menghalangi diri sendiri
Semoga tulisan hari ini bermanfaat
Bagian dari #30DaysWritingChallenge percobaan kedua
Komentar
Posting Komentar